Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Alutsista

Kf 21 jet tempur generasi 4,5

 https://youtube.com/c/Tirtanesia Uji rudal terbaru Tirtanesia

Heli Pemburu kapal selam TNI AL

Alutsista TNI Angkatan Laut akan mulai bertambah seiring telah adanya keputusan pembembeli helikopter Anti Kapal Selam (AKS) atau heli pemburu kapal selam dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) (Persero). Setelah melakukan kajian lingkungan strategis, TNI AL menjatuhkan pilihan ke heli kelas medium jenis AS565 MBe Panther. Heli yang diproduksi oleh Airbus Helicopter ini selanjutnya akan dirakit dan ditambahkan beberapa sistem persenjataan oleh PTDI. Kemudian, PTDI akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI AL. Apa yang membuat TNI AL menunjuk PTDI terlibat dalam perancangan dan perakitan jenis heli pemburu kapal selam ini? ternyata  TNI AL ingin memberdayakan industri pertahanan lokal, di samping itu juga untuk mendukung program Transfer of Technology (ToT). "Yang jelas itu kajian seperti yang saya sampaikan, membangun kekuatan itu harus memperhatikan lingkungan strategis. PTDI itu semangat kita harus ada ToT, terus dat...

Rudal YAIM-120A AMBRAAM MENUJU INDONESIA

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DCSA) AS dalam keterangan tertulisnya melaporkan penjualan rudal canggih pada Indonesia. Total nilai penjualan senjara AS itu di perkirakan mencapai USD 95juta atau sekitar Rp.1,2triliun. “Juga termasuk dalam penjualan ini adalah;kontrol dukungan peralatan, suku cadang, jasa, logistik, teknis rekayasa kontraktor dan dukunganteknis, pemuatan adapter, publikasi teknis, pelatihan dan sosialisasi, alat uji, dan unsur terkait lainnya,” demikian penjelasanDSCA, seperti dikutipThe Diplomat. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan 36 rudal canggihAIM-120C-7 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAMs) kepada Indonesia. Penjualan senjata- senjata itu meliputi peralatan, pelatihan, dan dukungan logistik, masih harus disetujui oleh Kongres AS bulan ini. Satu pemandu rudal juga ikut dalam bagian penjualan tersebut untuk di boyong ke indonesia. DSCA adalah badan utama di Departemen Pertahanan AS yang bertanggung jawab untuk...

Sukhoi SU- 35 akan menjaga langit Indonesia

Senjata yang bisa di pasang di SU 35 Su - 35 merupakan salah satu pesawat tempur kelas berat yang di pesan pemerintah Indonesia guna untuk semakin memperkuat armada tempur khususnya untuk TNI AU sendiri, pesawat ini di produksi oleh Rusia. Baru-baru ini pemerintah Indonesia melalui menteri Pertahanan telah menekan kontrak kesepakatan dalam mewujudkan burung besi yang canggih ini datang dan menjaga langit NKRI  SU-35 sendiri di sebut generasi 4++ merupakan versi perbaikan dan modernisasi dari SU-27 yang sebelumnya telah di miliki Indonesia. Banyak keunggulan dan fitur baru dari pesawat tempur asal Rusia ini antara lain, badan pesawat diperkuat menggunakan bahan-bahan komposit, tak ketinggalan pula radar PESA yang telah di perbarui tentunya agar lebih canggih lho dan penanda radar yang diperkecil dari depan.  Sedangkan di sistem kelistrikan SU 35 sendiri juga telah banyak mendapat pembaruan beserta avioniknya, termasuk fly-by-wire digital, dan sebuah radar canggih terpasa...

KRI NALA TNI AL 363

Spesifik KRI NALA 363 TNI AL KRI Nala penamaan tersebut di ambil dari nama panglima angkatan laut Majapahit yaitu laksamana Nala, Kapal perang di keluarga Fatahillah Class ini yakni KRI Nala 363 sebelumnya telah melakukan program MLM (mid life modernization) pada tahun 2013 yang lalu, Namun MLM di KRI Nala cuma berfokus pada perbaikan permesinan dan platform, sementara itu sistem Kendali Senjatanya akan di non aktifkan. Pada saat tahun 2009 yang lalu saat akan mengikuti Sail Bunaken, Ruang Mesin KRI Nala terbakar hebat di laut jawa yang mengakibatkan kapal ini lumpuh permesinannya hingga saat ini. KRI Nala sendiri merupakan kapal perang milik TNI jenis Korvet yang termasuk keluarga dari Fatahillah Class yang bermarkas di Koarmatim ( Komando Armada Timur ) Kapal perang ini dibuat di galangan Wilton Fijenoord BV Sciedam Belanda, KRI Nala dilengkapi beberapa persenjataan di antaranya: 4 buah Exocet MM-38, 1 meriam 120 mm, ASRL Bofors375 mm, 2 meriam 40 mm, dan 2 meriam 20 mm. Sel...

AM-39 Exocet

Perjalanan AM-39 Exocet dalam Perang Malvinas (Falkland) meroket setelah rudal anti kapal yang diluncurkan dari jet Super Etendard AL Argentina mampu mengkaramkan kapal perusak Inggris HMS HMS Sheffield pada 4 Mei 1982. BagiIndonesia yang kala itu tengah bersiap menerima kedatangan helikopter angkut sedang multirole NAS 332L Super Puma dari PT IPTN (sekarang – PT Dirgantara Indonesia) berusaha mengikuti perkembangan tren kekinian alutsista. Di awal tahun 80-an bersamaan dengan kedatangan tiga frigat Fatahillah ClassdanKCR (Kapal Cepat Rudal) Mandau Classyang paketnya dibekali rudal anti kapal MM-38Exocet, oleh pihak Aerospatiale (sekarang – MBDA) sebagai manufaktur Exocet, Indonesia juga ditawarkan platform Exocet yang diluncurkan dari udara ke permukaan, persisnya rudal anti kapal AM-39 Exocet yang sejatinya dirancang meluncur dari jet tempur, pesawat patroli maritim, dan helikopter. Di periode tersebut TNI AU jelas belum punya jet tempur berkemampuan melepas rudal anti kapal. ...