Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DCSA) AS dalam keterangan tertulisnya melaporkan penjualan rudal canggih pada Indonesia. Total nilai penjualan senjara AS itu di perkirakan mencapai USD 95juta atau sekitar Rp.1,2triliun.
“Juga termasuk dalam penjualan ini adalah;kontrol dukungan peralatan, suku cadang, jasa, logistik, teknis rekayasa kontraktor dan dukunganteknis, pemuatan adapter, publikasi teknis, pelatihan dan sosialisasi, alat uji, dan unsur terkait lainnya,” demikian penjelasanDSCA, seperti dikutipThe Diplomat.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan 36 rudal canggihAIM-120C-7 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAMs) kepada Indonesia.
Penjualan senjata- senjata itu meliputi peralatan, pelatihan, dan dukungan logistik, masih harus disetujui oleh Kongres AS bulan ini. Satu pemandu rudal juga ikut dalam bagian penjualan tersebut untuk di boyong ke indonesia.
DSCA adalah badan utama di Departemen Pertahanan AS yang bertanggung jawab untuk penjualan senjata-senjata, pelatihan dan pertahanan kontrak militer AS dengan Negara-negara sekutu.